Quantcast
Channel: Graphic Design Hacks & Portfolio
Viewing all 130 articles
Browse latest View live

Tutorial Photoshop: Kenalan Interface dan Tool-Tool yang Ada

$
0
0


Ada yang baru pertama kali membuka Photoshop?

Ya, Adobe Photoshop sampai sekarang masih menjadi tool editing foto paling digdaya. Meski sudah ada banyak aplikasi yang lebih sederhana dan user-friendly--bahkan bisa dikerjakan di smartphone--tapi tetap beda ya dengan hasil Photoshop.

So, buat kamu yang masih kenalan malu-malu, dalam tutorial Photoshop kali ini ada sedikit panduan untuk mengenal interface dan tool-tool yang ada.


Beberapa tutorial Photoshop: tools dan kegunaannya


1. Layer tool


Layer ini boleh dianalogikan seperti lempengan-lempengan kaca yang ditata menumpuk satu sama lain, yang masing-masing lempengannya berisi elemen-elemen artwork.



Letak layer tool ini ada di pojok kanan bawah secara default.

Yang mesti kamu tahu tentang layer tool:


  • Selalu namai layer kamu dengan nama yang sesuai dengan isinya. Biasanya sih mulai bingung kalau kita sudah pakai banyak layer untuk bekerja.
  • Kalau perlu lagi, kelompokkan dalam folder.
  • Untuk menambahkan atau menghapus layer, dari menubar di atas > Layer > New > Layer ...
  • Shortcut untuk menduplikasi layer: ctrl + j
  • Layer terpilih biasanya dihighlight dalam warna biru secara default.
  • Tick icon mata untuk menyembunyikan layer biar nggak keliatan kalau kamu mau mengulik layer di bawahnya.
  • Kamu bisa bikin GIF dengan teknik layering lo. Tutorialnya ada di sini.



2. Color & Swatches Tool





Tentunya kamu sudah tahu, kalau tool ini untuk mengatur warna yang ada dalam artwork kamu.
Toolnya bisa kamu temukan di pojok kanan atas by default.

Selain itu, kamu juga bisa menemukannya di toolbox, yang ada di pinggir kiri by default.




Nah, kamu bisa bikin warna baru sih. Kalau color tool di toolbox itu kamu double click, maka akan muncul kotak seperti berikut ini.



Nah, tinggal geser-geser saja buletannya ke warna yang kamu kehendaki. Untuk menambahkannya ke Swatch, klik "Add to Swatches".


3. Custom Fonts & Text Tool




Untuk menambahkan teks, pergunakan Text Tool yang bisa kamu temukan di toolbox di sebelah kiri.
Setelah iconnya kamu klik, akan muncul kotak seperti ini di bagian atas jendela Photoshop kamu.


Kamu bisa memilih font, format bold/italic, juga besarnya font dari kotak tersebut. Dicoba-coba aja yah, supaya tahu efek-efek apa saja yang bisa terjadi.

Oh iya, setiap kali kamu menambahkan teks, maka secara otomatis Photoshop akan menambahkan layer baru.


4. Custom Brushes & The Brush Tool



Juga bisa kamu temukan di toolbox kiri.
Brush ini biasanya dipakai untuk menggambar bebas (yang memberikan efek kayak kuas gitu), atau bisa juga menjadi tool seleksi.

Tipe brush ini juga macam-macam. Kamu bahkan bisa menambahkan tipe brush lain yang bisa bikin artwork kamu lebih cetar. Coba download di Brusheezy.


Nah, kamu bisa atur brush di kotak di bagian atas dari interface Photoshop, kayak yang Text tadi.


5. Selection Tool





Selection tool  merupakan tool paling dasar di Photoshop. Bisa ditemukan di toolbox juga.

Hal pertama yang harus kamu ketahui bahwa seleksi hanya akan bekerja pada layer yang terpilih. Jadi, jangan sampai salah pilih layer ya.




Setelah sudah nyeleksi, tinggal klik kanan saja maka akan muncul menu lagi.

Cara mengopas gampang.
Buka gambar yang akan dikopi. Gunakan Select Tool untuk memilih gambar. Lalu ctrl + C, seperti biasa kalau ngopi.

Buka artwork yang akan di-paste. Lalu ya langsung aja Paste.

Tool lain yang bisa juga dipakai untuk seleksi adalah Pen, Brush, dan Lasso Tool. Biasanya sih dipakai untuk menyeleksi area yang ngga geometris.

Saya pernah bikin tutorial menghilangkan background dengan menggunakan Lasso Tool ini.


6. Move Tool




Tool satu ini juga tool paling dasar, dipakai untuk memindah-mindahkan elemen dalam artwork. Pastikan layer aktif ya.

Kalau kamu mau memindahkan objek dari satu artwork ke artwork yang lain juga gampang banget dengan Move Tool ini. Pastikan objeknya terseleksi dalam layer yang benar, lalu tinggal drag and drop aja ke artwork yang baru. Biasanya otomatis terbentuk layer yang baru juga.


7. Blending Options




Blending option biasanya dipakai untuk memberi efek pada objek dalam artwork.
Blending option ini dapat ditemukan dalam Layer > Layer Style > Blending Options.

Ada macam-macam ya blending optionnya. Saat blending option-nya sudah diklik, maka akan muncul popup seperti berikut.




Nah, tinggal diatur-atur saja sesuai keinginan.


Dan berikut adalah shortcut pada Photoshop dengan menggunakan keyboard.


  • Control + Alt + i (Command + Option + i ) = Change the image size.
  • Control + Alt + c (Command + Option + c ) = Change canvas size.
  • Control + + (Command + + ) = Zoom in.
  • Control + - (Command + - ) = Zoom out.
  • v = Pointer, a.k.a. Move Tool pointer-tool.png 
  • w = Magic Wand
  • m = Rectangular Marquee
  • l = Lasso
  • i = Eyedropper
  • c = Crop
  • e = Eraser
  • u = Rectangle
  • t = Horizontal Type
  • b = Brush
  • y = History Brush
  • j = Spot Healing Brush
  • g = Gradient
  • a = Path Selection
  • h = Hand
  • r = Rotate View
  • p = Pen
  • s = Clone Stamp
  • o = Dodge 
  • z = Zoom Tool
  • d = Default Foreground and Background Colors 
  • x = Switch Foreground and Background Colors 
  • q = Edit in Quick Mask Mode 
  • x = Change Screen Mode
  • , or . = Select previous or next brush style
  • Shift + , or . = Select first or last brush style used.
  • Caps Lock or Shift + Caps Lock (Caps Lock) = Display precise crosshair for brushes.
  • Shift + Alt + p (Shift + Option + p) = Toggle airbrush option
  • Shift + drag = Draw square slice.
  • Alt + drag (Option + drag) = Draw from center outward.
  • Shift + alt + drag (Shift + option + drag) = Draw square slice from center outward.
  • Spacebar + drag = Reposition the slice while creating the slice.
  • Shift + + or – = Cycle through blending modes.
  • Shift + Alt + n (Shift + Option + n) = Normal mode
  • Shift + Alt + i (Shift + Option + i) = Dissolve
  • Shift + Alt + k (Shift + Option + k) = Darken
  • Shift + Alt + g (Shift + Option + g) = Lighten
  • Shift + Alt + m (Shift + Option + m) = Multiply
  • Shift + Alt + o (Shift + Option + o) = Overlay
  • Shift + Alt + u (Shift + Option + u) = Hue
  • Shift + Alt + t (Shift + Option + t) = Saturation
  • Shift + Alt + y (Shift + Option + y) = Luminosity
  • Control + a (Command + a ) = Select all objects
  • Control + d (Command + d ) = Deselect all objects
  • Shift + Control + i (Shift + Command + i ) = Select the inverse of the selected objects
  • Control + Alt + a (Command + Option + a) = Select all layers
  • Control + Shift + E (Command + Shift + e) = Merge all layers
  • Alt + . (Option + .) = Select top layer
  • Alt + , (Option + ,) = Select bottom layer
  • Shift + Control + n (Shift + Command + n) = Create a new layer
  • Control + g (Command + g) = Group selected layers
  • Control + Shift + g (Command + Shift + g) = Ungroup selected layers
  • Control + e (Command + e) = Merge and flatten selected layers
  • Control + Shift + Alt + e (Command + Shift + Option + e) = Combine all layers into a new layer on top of the other layers. 
  • Control + t (Command + t) = Transform your object, which includes resizing and rotating
  • Control + Shift + s (Command + Shift + s) = Save your work as ...
  • Control + Shift + Alt + s (Command + Shift + Option + s) = Save for web and devices

Nggak usah dihafalin. Tahu aja beberapa yang mesti dipakai, nanti juga lama-lama hafal sendiri. Hahaha.

Demikian perkenalan singkat dan tutorial Photoshop, juga kegunaan tool-toolnya yang paling dasar. Untuk tool-tool yang lain, silakan dicoba-coba sendiri ya. Yang saya ulas di atas adalah beberapa yang paling sering dipakai.

Have fun photoshopping!

25 Aplikasi Android untuk Edit Foto dan Bikin Artwork yang Cantik dan Mudah Digunakan

$
0
0



Halo, para designer-wanna-be! Ataupun kamu yang suka utak atik foto dan artworks ala-ala buat dipamerin di media sosial.

Ini ada beberapa aplikasi Android yang bisa kamu gunakan untuk mendesain artwork dan mengedit foto ina inu yang paling user-friendly, alias mudah digunakan.

Berikut ini adalah list-nya, sudah dikelompokkan berdasarkan kegunaannya. Silakan dicoba aja. Saya mah sekadar ngumpulin. Untuk penggunaan aplikasi Android ini, mana yang lebih mudah dipakai dan hasilnya lebih bagus, tergantung preferensi masing-masing.


Aplikasi Android untuk edit foto


1. PicsArt



Aplikasi Android untuk photo editing yang keren dengan segala efek, filter, clipart, dan stickers nan unyu-unyu. Pasti banyak yang sudah coba juga ya.

Download di: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.picsart.studio


2. Pxlr



Hampir sama dengam PicsArt nih. Pxlr punya banyak fffects, filters, dan overlays yang keren-keren.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.pixlr.express


3. Adobe Photoshop Express



Ini sih agak beda dengan PicsArt ya. Lebih ke "membetulkan foto yang salah" gitu deh. Ya kayak Photoshop yang desktop, tapi tentunya nggak selengkap itu juga.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.adobe.psmobile


4. Adobe Photoshop Lightroom CC



Ini juga lebih ke memperbaiki foto. Saya sih suka pake ini. Karena filtersnya pas banget.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.adobe.lrmobile


5. Air Brush



Punya effects, filters, dan berbagai fitur yang beda dengan aplikasi Android yang lain. Cobain aja sendiri yah.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.magicv.airbrush


6. Color Touch Effects



Nah, ini buat recoloring foto nih, oke banget. Fotonya jadi unik-unik gitu deh, kalau kamu bisa nemuin formula yang pas.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.appspot.swisscodemonkeys.paintfx


7. Toolwiz Photos



Ini aplikasi Android pro editor dengan lebih dari 200 tool keren-keren yang bisa kamu cobain nih.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.btows.photo


8. Adobe Photoshop Mix



Aplikasi Android yang ini bagus banget buat ngemix foto hingga jadi digital artwork oke bat.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.adobe.photoshopmix


9. ColorPop Effects



Buat kamu yang suka ngulik foto BW nih, aplikasi Android ini keren deh. Cobain!

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tasnim.colorsplash


10. Desy.gner



It's a design app with 100k+ layouts and templates.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.delgeo.desygner


Aplikasi Android untuk melukis, nggambar alias sketching


1. ibis Paint X



Ini social drawing apps. Kamu bisa nggambar, terus share di community-nya.  Mayan buat nambah-nambah kenalan baru seminat pan.

Download di sini:https://play.google.com/store/apps/details?id=jp.ne.ibis.ibispaintx.app


2. Sketchbook



Ya, buat apa lagi kalau bukan buat menggambar?

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.adsk.sketchbook


3. Sketch



Masih sama fungsinya dengan aplikasi Android yang di atas. Kamu bisa pilih yang paling nyaman aja kamu pakai. Ada community-nya juga.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sonymobile.sketch


4. MediBang Paint



Buat yang mau coba belajar bikin komik, nih, aplikasi Android ini bisa dicobain.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.medibang.android.paint.tablet


5. Adobe Illustrator Draw



Buat mendesain vector artworks yang pakai drawing layers dan lebih detail. Ada banyak jenis pen tips, shape stencils, and vector shapes yang bisa kamu pakai.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.adobe.creativeapps.draw


6. PaperDraw



Yang suka ngedoodle, bisa coba aplikasi Android ini nih. Tapi bisa juga bikin gambar yang lain sih.
Silakan dipergunakan sekreatif mungkin ya.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.eyewind.paperone


7. Infinite Painter



Katanya sih ini one superior painting apps. Saya belum pernah coba, tapi kali ada yang mau cobain pakai. Let me know what you think ya!

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.brakefield.painter


8. Infinite Design



Ini juga untuk level advance keknya ya. Saya juga belum cobain, sila kalau ada yang mau coba yah.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.brakefield.idfree


9. PicsArt Color Paint



Buat bikin digital illustrations oke banget nih!
Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.picsart.draw



Aplikasi Android untuk font


1. iFont



Buat yang suka bikin typografi art, aplikasi Android ini bisa banget dipakai nih.

Download di sini:https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kapp.ifont


2. Font Studio



Aplikasi Android yang juga buat typography art.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rcplatform.fontphoto


3. Find My Font



Ya, kadang kita liat font, bagus, tapi nggak tahu namanya kan? Coba cari tahu dengan aplikasi Android ini nih.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.softonium.findmyfont


Aplikasi Android untuk ngulik warna


1. Color Grab



Karena warna ijo daun dan ijo lumut itu berbeda. If you know what I mean.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.loomatix.colorgrab


2. Color Reference


Ini kayak Colourlovers itu deh, kurang lebih.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.dmena.colorreference


3. Color Harmony



Masih sama, nih, aplikasi Android untuk color matcher.

Download di sini: https://play.google.com/store/apps/details?id=pl.powsty.colorharmony


Barangkali ada yang nanya, Canva dan Snapseed kok nggak masuk?
Sengaja, soalnya ya ... kayaknya sudah dipake sejuta umat pan. Buat apa dishare lagi kan? Hehehe :D

Yah, kapan-kapan ada tambahan, aku update lagi.
Semoga bermanfaat!

Portfolio: 2007 Tropical Catalog

$
0
0


Tropical Catalog, 2007
Courtesy of Rumah Tropika

Buklet katalog ini saya buat di tahun 2007 saat persiapan perusahaan untuk pameran PPE di Kemayoran Jakarta.

PPE adalah kependekan dari Pameran Produk Ekspor. Jadi yang dipamerkan adalah seluruh produk ekspor yang diproduksi di Indonesia. Dari mulai bahan makanan sampai furniture, dari produk rumahan sampe manufaktur besar.







Ini adalah kali kedua saya mendesain katalog produk untuk Rumah Djawa, khususnya Rumah Tropika.



Tantangan desain katalog ini terutama adalah bagaimana mengkomunikasikan produk-produk keluaran dari Rumah Tropika, utamanya yang berupa produk bathroom yang bergaya tropical.






Pada dasarnya saya lebih banyak bermain-main di fotografinya. Sedangkan style layout katalognya sendiri tidak terlalu berlebihan, just kept it simple. Dengan lebih banyak permainan warna dan garis.



Feedback yang saya dapatkan lumayan bagus untuk katalog ini. Hanya saja di sini data yang disajikan tidak terlalu lengkap. Hanya kode barang saja. Tanpa nama series bahkan dimensi.

Tapi overall, all look good.

Tutorial Photoshop: Menganalisis Masalah Pencahayaan pada Foto dengan Level

$
0
0


Halo!

Kembali lagi kita akan ngulik software kesayangan saya: Photoshop!
Jadi, kali ini saya mau ngomongin tentang pencahayaan dalam sebuah image.

Masalah yang biasa terjadi saat pemotretan adalah mendapatkan pencahayaan yang tepat. Meski kita bisa memastikan sebuah foto itu over light atau under light dengan hanya melihat saja, tapi nggak ada salahnya kita mengenalinya lewat Histogram yang ada di menu Adjustments > Level.

Histogram yang ada di menu Level ini bekerja dengan memetakan nilai sifat warna pada setiap pixel.

Jika sejumlah pixel terkumpul menjadi bayangan, artinya adalah gambar atau foto tersebut memiliki daerah gelap yang lebih banyak. Sebuah gambar, dengan sedikit atau banyak pixel, yang menyebar memotong garis histogram mempunyai kisaran sifat warna (tone) yang penuh.







Dengan mencermati histogram ini, kita bisa tahu secara tepat bagian mana dari histogram yang perlu diatur ketika kita harus me-retouch sebuah foto.

Foto dengan Pencahayaan Lebih




Foto di atas overlight. Sudah bekgron putih, objek juga bersalut warna terang. Kalo mau dilihat histogramnya, begini kenampakannya.




Indikasi overlight adalah sisi sebelah kiri value-nya adalah nol. Coba kita perbaiki dengan menggeser slider-nya ke kanan hingga dia punya value > 0.




Saya geser ke value 115, dan hasilnya begini ...



Udah iyes kan?


Foto dengan Pencahayaan Kurang




Foto di atas sudah kelihatan underlight. Dalam histogram, bisa dilihat seperti ini.




Berbeda dengan alur grafik pada image dengan pencahayaan berlebih sebelumnya, di image yang kekurangan cahaya, sisi kanan grafik rendah banget. Ini menunjukkan bahwa image terlalu gelap. Ini disebut image dengan pengaturan rendah.

Diperbaiki dengan menggeser value sebelah kanan ke kiri.




Hingga mendapatkan image seperti di bawah ini.




Sudah cukup nice kan? :)







Itu tadi perbaikan image dengan mengacu pada histogram Level. Bisa juga dengan memakai Curves. Kapan-kapan kita bahas juga yes?

Semoga bermanfaat!

Portfolio: Home Ideas Leaflet - Baby Version

$
0
0


Salah satu tugas saya sebelumnya, adalah membuat satu media promosi berbentuk leaflet.

Apa sih leaflet? Leaflet sering juga disebut sebagai brosur. Atau bisa juga flyer. Tapi kalo flyer *menurut saya* biasanya lebih simpel ketimbang leaflet ya. Biasanya hanya 1 warna. Tapi kalau leaflet, memang biasa disebut juga brosur.

Leaflet merupakan media penyampaian informasi dalam bentuk selembaran kertas yang didesain semenarik mungkin dan seinformatif mungkin, yang bertujuan membujuk si pembaca untuk melakukan apa yang dimau oleh si pembuat informasi tersebut.

#mbulet? Yes. Mbulet. Apa-apa yang pake didefinisikan itu memang kadang jadinya mbulet :)) Terima saja.







So, this is my leaflet design for Home Ideas.

Home Ideas merupakan brand untuk produk-produk home decor. Pasarnya sebenarnya lokal, mostly Jakarta sih. Seperti di Pendopo yang ada di Alam Sutera itu, merupakan salah satu rekan bisnis Home Ideas. Kebanyakan juga nembak customer based on projects, seperti apartemen, hotel, villa dan lain-lain.

Sebagai media promosi, leaflet bisa sangat menentukan sukses atau enggaknya bisnis kita. Apalagi kalau dijadikan media promosi dalam sebuah pameran. Leaflet menjadi media penyampaian informasi mengenai perusahaan kita dan bisnis kita.

Jadi saya memikirkan sesuatu yang harus nendang di bagian depan.

Dan kemudian saya menemukan foto bayi itu di sebuah website penyedia image-image gratisan. Hmmmm... utak atik sana sini, jadi deh, desainnya begini.

Halaman muka desain leaflet Home Ideas.



Komen yang pertama kali saya terima selalu adalah... "Iiiihhh... bayinyaaa... Lucuk!!" :)) Lalu leaflet ini pun diambil. Kemudian dibaca.

Halaman belakang desain leaflet Home Ideas

Sukses :D





Portfolio lebih lengkap ada di sini.

Prinsip Keseimbangan dalam Desain Grafis

$
0
0




Sudah tahu belum, Prinsip Keseimbangan atau Balance dalam desain? Ya, terutama desain grafis sih. Tapi sejauh saya tahu, prinsip ini ada juga di berbagai jenis desain yang lain, termasuk fotografi.

Keseimbangan atau balance merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur desain.

Biasanya prinsip komposisi keseimbangan ini saya pake kalo lagi desain leaflet atau brosur. Karena sebegitu banyaknya informasi yang harus saya sampaikan dalam sebegitu sempit area yang bisa saya gunakan, maka yang harus benar-benar saya perhatikan adalah keseimbangan. Jangan sampai satu layout ndak enak dilihat dan dibaca karena ndak seimbang, apalagi kalo berimbas ke informasi yang tak tersampaikan. Itu satu kesalahan yang sangat fatal di dunia desain grafis.







Anyway…

Pada dasarnya prinsip keseimbangan bisa dibagi menjadi:
  • Balance simetris dan asimetris
  • Balance memusat dan menyebar



Prinsip keseimbangan simetris ini cenderung merupakan prinsi keseimbangan yang paling mudah dicapai. Gampangnya, kalo mo bikin seimbang tanpa mikir, ya bikin layout yang simetris saja. Pasti langsung seimbang deh.

Tapi hati-hati dengan tendensi untuk menjadi membosankan jika terlalu banyak atau terlalu lebar. Cenderung tak ada dinamisasi.





Komposisi keseimbangan asimetris bisa dicapai dengan agak mengacak susunan simetris. Seperti contoh di atas.

Pada dasarnya sisi kanan dan kiri terdiri atas elemen yang sama, yaitu foto besar, foto kecil dan sedikit teks. Supaya menjadi seimbang secara asimetris dan menambahkan dinamisasi, besaran foto saya mainkan.

Sisi kiri dengan 3 foto, tapi ukurannya saya perkecil. Sisi kanan 2 foto, dengan ukuran yang agak lebih besar.




Prinsip keseimbangan memusat pada dasarnya hampir sama dengan prinsip komposisi dominasi.

Arahkan perhatian target ke satu titik, bisa dengan warna yang berbeda atau ukuran yang berbeda, atau bentuk yang berbeda.




Prinsip komposisi keseimbangan ini juga cenderung lebih mudah dicapai. Tempatkan semua elemen pada bidang, atur besar kecilnya. Jangan sampai ada yang mendominasi. Selesai.

Sebagaimana contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa Prinsip Keseimbangan itu dapat dicapai dengan beberapa cara:
  • Keseimbangan bentuk dan ukuran
  • Keseimbangan warna
  • Keseimbangan yang diperoleh dari tekstur
  • Dan yang paling cepat terasa adalah keseimbangan yang terbentuk dari komposisi.
Jadi bisa diambil kesimpulan, bahwa komposisi beberapa bentuk yang ditata secara seimbang sehingga tercapai kesatuan antara unsur-unsur desain komposisi dengan menyatukan faktor yang sejenis, antara lain:
  • Faktor formal, seperti bentuk-bentuk
  • Ukuran
  • Posisi (Direction, Internal, Attitude)
  • Tone
  • Kromatik – akromatik
  • Warna dingin/panas
  • Value, Hue
  • Intensitas warna
  • Faktor ide
  • Representation (Cara menggambarkan)
  • Association (Asosiasi/ikatan/hubungan)
  • Symbolism





Jadi, gimana, udah ngerti dong apa saja unsur komposisi keseimbangan dalam desain grafis? :D

Stay glued! ;)

Cara Membuat Bullet Journal - Supaya Hari-Hari Sibukmu Lebih Teratur dan Bahagia

$
0
0


Suka bikin Bullet Journal enggak? Enggak ya? Saya sih sebenarnya suka bikin agenda, todo list, dan sebangsanya. Ada yang daily dan weekly sih terutama, cuma saya bikinnya di kertas bekas struk belanja. Hahaha. Tapi, hari ini saya diajarin cara membuat Bullet Journal yang cantik.

Huhuhu. Kamu mau nggak, saya ajarin juga membuat Bullet Journal yang cantik? Halah. Gegayaan. Padahal juga baru tadi nyoba bikin. Wqwqwq.

Iyaaa, saya lagi hepi nih, barusan pulang dari workshop Kreatif Pasti Sukses yang diadakan oleh Standard Pen.



Nah, ya. Memang workshopnya macem-macem banget, dan semua tuh gratis tis tis! Saya udah mupeng aja pas lihat bannernya. Tapi, ternyata saya cuma bisa ikutan yang workshop Bullet Journal. Padahal mupeng banget ikut workshop Doodle.

Tapi ya udah deh. Bullet Journal juga pasti serulah. Malah faedah banget kan? Di Bullet Journal kita juga bisa hias dengan doodle dan handlettering kok. Iya kan?


Eh, bentar. Tapi Bullet Journal itu apa sih?




Bullet Journal adalah semacam agenda yang kamu buat sekreatif mungkin, yang berisi tentang segala kegiatanmu, pikiran randommu, dan segala hal penting yang harus kamu catat.

Ya, kalau di toko-toko kan sering ada agenda executive itu kan ya? Di dalemnya ada kalender, todo list harian, bulanan, hingga tahunan, lalu ada catetan keuangan, dan lain-lain.
Ya, ini kek gitu juga, cuma dalemnya kamu buat sendiri, menurut kreativitas kamu sendiri juga.

Cocok banget deh buat yang suka crafting, kerjaan tangan, handlettering, dan doodling ini mah pokoknya.


Bullet Journal isinya apa aja?




Ya, apa aja, terserah kamu deh. Tuh, macem-macem kan? Kalau saya ya, begitu dateng udah langsung niat bikin buku log buat kegiatan nulis dan ngeblog sehari-hari sih.


Terus, apa saja yang diperlukan untuk membuat Bullet Journal?




Ya, yang paling penting tentu buku jurnalnya ya. Pilihlah yang polosan, dan yang bendingnya spiral sih lebih enak. Kalau di toko-toko sih sering tuh saya lihat blocknote yang polosan.

Harus polosan ya? Iya, supaya kita lebih enak ntar corat-coretnya, nggak keganggu garis-garisnya kan?

Terus peralatannya ya bisa apa aja yang kamu punya sih. Mulai dari pensil, pensil warna, spidol, bolpoin, marker, highlighter, sampai cat air pun bisa dipakai semua. Kalau kamu punya stiker-stiker, isolasi warna-warni lucu, pita-pita, kertas lipat, post-it, semua juga bisa dipakai.

Pokoknya bebas!


Cara membuat Bullet Journal


Nah, kalau kamu mau ikut bikin Bullet Journal ala kamu, begini basic step by stepnya.

1. Siapkan peralatan



Kebetulan tadi di workshop, kita sih diberi bolpoin dan gel pen. Terus dipinjami banyak alat lain, seperti higlighter itu, dikasih juga kertas origami, stiker, selotip warna-warni.

Sebenarnya mau pakai bolpoin dan pensil aja juga sudah bisa sih. Saya juga tadi cuma bikin pakai bolpoin sama highlighter aja. Nggak pakai nempel-nempel, pertamanya. Tapi di lembar terakhir yang saya buat, baru deh nyoba pakai selotip.

Saya males gunting-gunting soalnya :))

Oh iya. Untuk ngisi-ngisinya, keknya saya sarankan pake gel pen aja deh. Soalnya mata pennya kecil ramping, tapi tintanya kan warnanya lebih mantap ketimbang yang bolpoin biasa. Kalau punya Standard ini nama gel pen-nya MyPen. Tadi saya pakai corat-coret ya enak banget kok.
Nggak usah pakai brush pen, malah susah.

2. Bikin halaman index



Nah, ternyata ini saya baru tahu.
Untuk membuat Bullet Journal, mulailah dari halaman index, yaitu daftar isi jurnal. Ini penting, supaya kita ntar bukanya gampang.


Nah, itu halaman index versi saya. Tinggal isi saja, nanti setelah ada agenda-agendanya. Jangan lupa kasih nomor halaman ntar ya. Iya.

Kalau masih bingung sih, ini dibikin nanti aja bisa kok. Lompati saja 1-2 lembar, biarkan kosong. Dan kita mulai bikin isi jurnal di lembar ke-3.


3. Mulai bikin catatan





Nah, di lembar ke-3, saya bikin daily log ini. Semacam catatan todo list untuk sehari ini.
Ini benar-benar tergantung kreativitas masing-masing ya. Bebas banget deh pokoknya.

Saran sih, kalau kamu mau cari ide, kamu bisa cari di Instagram atau di Pinterest. Banyak kok.


4. Boleh juga diisi quotes




Biar hidup makin semangat kan ya?

Kata si mbak mentor sih, kalau kita punya idola, juga boleh lo ditulis di sini profilnya. Biar kita makin terinspirasi gitu.

Hmmm. Saya pengin nulis tentang siapa ya?
Saya ngidolain orang itu seasonal sih soalnya.
(((seasonal)))


5. Isi terus sesuai keinginanmu deh.




Pokoknya apa pun yang penting, tulis aja.
Seru banget bikinnya! Argh!

Tapi saya harus berhenti sih tadi, soalnya waktunya udah habis. Hahaha. Bisa seharian kali saya di sono kalau nggak inget tempatnya akan dipakai untuk workshop lain mah.

Jadi, ya sudah, ntar diterusin saja di rumah, yes?


Jadi, ini dia halaman terakhir yang saya buat.
Gimana? Keren kan? Uhuk!



Saya pengin lanjutin lagi untuk semua kegiatan saya sehari-hari nih, sampai ke daftar belanja bulanan, bahkan tanggal-tanggal tagihan. Hahaha.

Kayaknya bakalan boros blocknote ini mah~
Bikin kayak gini tuh, bikin hati hepi lo. Sudah tahu kan, salah satu cara untuk stress relief yang efektif itu adalah doodling dan book coloring? Nah, semua itu tuh bisa kamu lakukan dengan membuat Bullet Journal ini.

Buktinya, saya--meski nggak selesai nih--tadi pulang merasa hepi banget. Meski rada susah juga sih bikin Bullet Journal di TKP tadi, secara mejanya kecil. Saya biasa nggambar di meja gede, soalnya :))

Ya sudah, ntar kalau sudah jadi semua, saya akan update lagi ya.

Demikian oleh-oleh saya dari workshop Bullet Journal "Kreatif Pasti Sukses" bareng Standard Pen.
Jadi, hayuk, buruan cari blocknote polosan!

Coloring Book for Adult: Nusantara 2

$
0
0


Suatu kali, Mas Fachmy Casofa, yang mbaurekso Tiga Serangkai dan sudah ngedit banyak buku best seller, nanya saya via WhatsApp, "Mbak, suka coloring book?"

Ya pastinya saya jawab suka dong. Etapi waktu itu saya ngiranya mau dikasih. Huahahaha. Ternyata eh ternyata. Saya disuruh bikin! HWOW! Langsung deh saya antusias menyambut. Padahal waktu itu ya, saya ngeblank, mau nggambar apaan.

Ternyata saya disuruh bikin artworks seputar kebudayaan Indonesia. Mas Fachmy meminta saya untuk  menjelajah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Seluruh Pulau Jawa. Menarik bangetlah ini proyek!

Dan, Mas Fachmy pun memberi saya waktu 4 minggu untuk menyelesaikannya. Huahaha. *ketawa stres* Tapi saya nggak bisa bilang enggak. Hayok ajalah. Meski kemudian hampir semaput, karena harus nggambar ngebut 60 artwork dalam waktu 4 minggu :))) Padahal saya juga masih punya tanggungan lain yang juga sama pentingnya.

Yang kemudian sudah bisa kita duga bersama, dan seperti biasanya, saya selalu menunda-nunda sampai batas waktu limit. Begitupun saat mengerjakan buku ini, saya akhirnya efektif mengerjakan 60 artwork dalam waktu 2 minggu sahaja :)))

Sudah pasti molorlah saya. Wkwkwkwk. Untung Mas Fachmy sabar yes? :D





Terkumpullan 60 sketsa hasil coretan tangan. Di antaranya adalah sebagai berikut:


















Nah, buat yang mau, masih ada kok di beberapa toko buku Gramedia. Cari di bagian coloring book ya!

5 Template PowerPoint Gratis Bebas Pakai untuk Presentasi yang Lebih Cetar

$
0
0


Hola~
Hari ini mau bagi beberapa free template PowerPoint alias template gratisan yang bisa kamu pakai untuk presentasi yang lebih cetar nih.

Siapa tahu ada yang butuh untuk mempresentasikan sesuatu, atau mau jadi pemateri workshop, talkshow, or whatever.

Template PowerPoint yang saya share ini benar-benar haratis tis, boleh dipakai untuk keperluan pribadi maupun komersial. Freebies abis deh pokoknya.

Siapa sih yang punya waktu buat bikin presentasi from the scratch? Iya nggak sih? Ga sempat! Hahaha. Makanya dengan adanya beberapa template PowerPoint siap pakai ini, jadi gampang deh. Lebih menyingkat waktu, tinggal masukkan saja data-data yang kita punya, customize dikit ... jadi deh!








Untuk sekarang, saya kasih 5 template PowerPoint dulu ya. Ntar kapan-kapan saya bikin lagi kalau terkumpul lagi.

Here we go.

5 Template PowerPoint gratis download


1. Power – Dynamic Animated PowerPoint Template



Sudah lengkap dengan animasi transisi yang dinamis nih. Kualitas premium dengan kurang lebih 20-an slide. Boleh dipakai untuk personal maupun commercial use.

Download di sini.


2. Free Animated Business Infographics 



Isi template PowerPoint yang ini nih terdiri atas slide-slide berisi infografis cakep-cakep yang customizable. Bagus buat yang mau presentasi data-data statistik gitu deh.

Download di sini.


3. Free Business Strategy Powerpoint Template



Terdiri atas slide-slide minimalis yang serbaguna banget untuk kamu gunakan sebagai presentasi yang profesional. Sudah dilengkapi dengan animasi transisi yang cakep-cakep.

Download di sini.


4. JD – Personal Powerpoint Presentation Template



Template PowerPoint lain yang juga free tapi terlihat keren bat adalah yang ini nih. Ini cocok buat kamu yang mau mempresentasikan diri atau portofolio. Cocok buat freelancers nih.

Download di sini.








5. Vega – Animated PowerPoint Template Free



Template free yang colorful dan edgy ini bisa kamu pakai supaya presentasi kamu lebih renyah dan meriah. Ada 80 slide nih di dalamnya. Banyak kan? Gampang di-customize juga.

Download di sini.


Oke, itu dia 5 template PowerPoint gratis yang bisa saya rekomendasikan untuk kali ini.
Kapan-kapan saya tambah lagi, yes?

Selamat download dan bikin presentasi yang cetar!


Portfolio: Kenalkan Bisnismu dengan Outdoor Banners

$
0
0


Salah satu alat komunikasi visual untuk memperkenalkan bisnis adalah dengan outdoor banner. Ada banyak cara dan desain yang bisa diterapkan untuk meletakkan banner ini.

Salah satunya adalah yang saya lakukan selama ini, yaitu membuat sebuah seri banner untuk dipasang di depan sebuah showroom perusahaan jasa home interior design. Desain stand bannernya sendiri sudah cukup unik, dibuat dengan rangka besi, berbentuk U.

Saya cuma harus mendesain tujuh buah banner bujursangkar yang saling berhubungan satu sama lain. Cara pasangnya cukup dengan direntang dengan tali tambang. Cukup catchy sih kalau dilihat dari jalan.

Kebetulan, letak si stand banner nya ini menghadap ke Barat. Jadi warna banner sendiri cepet banget pudar karena kemakan matahari secara langsung kalau sore. Selain itu, juga menyesuaikan dengan permintaan sih. Jadinya seri banner showroom ini cukup sering diganti.





Ada beberapa seri yang berhasil ter-capture pas masih dipasang. Beberapa yang lain, nggak sempet motret. Pas saya coba cari desainnya, kok ya entah nyelip di mana. Padahal perasaan saya udah jadiin satu semua portfolio ke satu folder jeh. Kok ya tetep ada yang ketlingsut -___-".

Anyway...



Seri ini -kalo ga salah- merupakan seri banner pertama yang saya bikin buat showroom ini.



Konsepnya masih memperkenalkan diri. Jadi sebisa mungkin menampilkan apa saja yang ada di dalam showroom. Jadi saya pilih beberapa barang yang bisa mewakili.

Eh ya, desain sama realisasinya agak berbeda sedikit, dikarenakan permintaan klien. Demikianlah.




Nah, lalu ada seri ini. Saya nggak sempet capture pas dia masih di atas. Gak papalah ya.

Konsepnya adalah, masih perkenalan, tapi lebih ke konsep desainnya. Dan apa yang sebenarnya dicari orang ketika membutuhkan jasa desain home interior. Ya, kurang lebih gitu deh.


Seri yang ketiga adalah yang di bawah ini. Eh salah. Entah ini seri yang keberapa yang dinaikkan di stand banner itu, tapi seri ketiga yang mau saya pamerin di sini :)) Yawlah, udah lama banget bok. Udah hampir lupa saya.




Konsepnya adalah 4 seasons of interior design: autumn, spring, winter dan summer. Konsep ini saya adopsi dari pengamatan saya bahwa warna-warna barang-barang yang ada di dalam showroom bisa dikategorisasikan dalam 4 musim ini.



Autumn, diwakili oleh warna-warna furniture yang cenderung ke browns, Spring diwakili oleh furnishing yang didominasi warna-warna cerah, Winter oleh warna putih,  dan Summer yang mengangkat color theme cokelat cenderung ke emas.

 Lagi-lagi ada sedikit perbedaan antara desain dengan realisasi. Itu biasa. *urek-urek tanah*

Dan berikut ini yang terakhir saya desain. Konsepnya, adalah, kayaknya udah jelas sik, GO GREEN!








Kebetulan di tahun itu, kita baru saja mendapat sertifikat legalitas kayu berstandar internasional. Jadi, di mana-mana campaign-nya pasti bertema Go Green. Tangganya lupa disingkirin. -____-"




Nah, itu tadi beberapa banner outdoor yang pernah saya bikin :D

Sampai ketemu di portofolio berikutnya!

7 TED Talks yang Wajib Ditonton oleh Para Desainer (Wanna-Bes)

$
0
0


Belajar itu bisa dari mana pun! Setuju? Saya sih setuju. Saya sudah menjalaninya sendiri untuk menjadi seorang desainer grafis, meski ya masih amatir.

Sejujurnya, saya nggak pernah belajar desain grafis secara khusus. Ada sih beberapa kali ikut kursus, tapi saya malah justru lebih berkembang saat saya belajar sendiri secara otodidak atau lewat buku.

Latar belakang pendidikan saya adalah arsitektur. Mungkin itu sedikit banyak memberi saya dasar desain. Tapi dalam pengembangannya, akhirnya ya tetap saja beda.

Sampai sekarang, saya terus belajar. Otak saya yang sudah mulai uzur kadang ya ngos-ngosan saya paksa untuk update dan upgrade skill. Beberapa hal saya memang mentok, ya sudah enggak apa-apa. Saya toh nggak pernah ngotot untuk sempurna.

Tapi saya selalu suka mendapatkan pengetahuan baru, terutama yang berkaitan dengan desain. Salah satunya belajar dengan menonton video-video TED Talks.








Ada yang belum tahu TED?

TED (Technology, Entertainment, Design) adalah sebuah organisasi media nirlaba yang mengunggah presentasi secara gratis yang didistribusikan secara online, di bawah slogan "ideas worth spreading". TED didirikan pada Februari 1984 sebagai sebuah konferensi, yang diadakan tahunan semenjak 1990. Perhatian awal TED adalah teknologi dan desain, sesuai dengan asal Silicon Valley-nya, namun belakangan ini lebih melebarkan fokusnya dan merangkum presentasi di berbagai topik akademis, budaya, dan ilmiah.
Begitu penjelasan dari Wikipedia.

Penjelasan lebih lanjutnya langsung baca aja di Wikipedia. Pokoknya banyak alasan untuk nonton TED Talks ini.

Nah, saya punya 7 video TED Talks yang wajib tonton untuk para desainer (wanna-bes)--maksudnya untuk mereka yang memang sudah berprofesi sebagai desainer atau mereka yang pengin menjadi desainer. Desainer apa? Desainer apa pun. Kita bisa ambil banyak pelajaran dari para speaker yang sangat expert di bidangnya masing-masing ini.


7 Video TED Talks yang wajib tonton untuk para desainer


1. “How giant websites design for you (and a billion others, too)” by Margaret Gould Stewart





Facebook "like" dan "share" button adalah elemen desain yang paling banyak dipergunakan sekarang ini. Tombol ini dipakai lebih dari 22 miliar kali dalam sehari.

Margaret Gould Stewart adalah product design director Facebook, dan membagikan pengalamannya saat harus memberi solusi dengan elemen desain kecil tapi punya dampak besar.


2. “The stories behind The New Yorker’s iconic covers” by Françoise Mouly




Saya selalu mengagumi cover-cover majalah The New Yorker. Iya, saya nggak bisa langganan, tapi ya kan boleh saya kagum.

Sangat khas! Silakan googling aja, kalau ada yang belum pernah liat ya. Saya akan bahas khusus kapan-kapan aja deh.

Françoise Mouly adalah The New Yorker's art director, dan ia bercerita banyak mengenai proses desain yang harus ia lalui setiap kali edisi baru akan terbit. Worth to watch!


3. “The secret language of letter design” by Martina Flor




Setiap hari kita melihat typografi art di sekitar kita. Ternyata semua bentuk, warna, garis, tekstur dan segala elemen desain dalam signages yang ada di sekitar kita itu nggak cuma asal dibikin. There are a lot of things beyond!

Martina Flor, seorang letter artist, menjelaskannya untuk kita. Video ini dalam bahasa Spanyol ya, tapi tenang, ada kok subtitles Inggrisnya.


4. “How Airbnb designs for trust” by Joe Gebbia




Joe Gebbia adalah cofounder Airbnb. Ia mempertaruhkan brand-nya akan konsep bahwa orang dapat trust each other enough untuk menginap di rumah orang asing.

Hmmm, padahal ada yang namanya stranger-danger thing kan ya? Bagaimana ia memecahkan permasalahan ini? Through good design.


5. “Where joy hides and how to find it” by Ingrid Fetell Lee





Ternyata desain itu nggak hanya harus bisa menyelesaikan permasalahan dan memberi solusi. Ada satu tugas lagi yang harus diselesaikan oleh seorang desainer: membawa rasa exciting atau "joy" bagi mereka yang menikmati desainnya.

Owh. Tugas berat!

Tapi coba ikuti ulasan Ingrid Fatell Lee, mengenai elemen desain apa saja yang akan menimbulkan perasaan senang ini? Ternyata kayak gini nggak sekadar just popped out of designer's head. Ada teorinya, ada ilmunya lo.


6. “The first secret of design is… noticing” by Tony Fadell





Bagi para desainer, tahap "mengamati" adalah tahap terpenting dalam proses desain. Bagaimana kita membuat sesuatu menjadi lebih baik, itu bisa kita dapatkan dari pengamatan.

Tony Fadell, the man behind iPod dan Nest thermostat sharing "the art of noticing" di video ini.








7. “You are fluent in this language (and don’t even know it) by Christoph Niemann




Picture talks 1000 words.

Setuju nggak dengan pernyataan ini? Enggak? Coba ikuti sharing Christoph Niemann, seorang ilustrator profesional, ini.

Without realizing it, we're fluent in the language of pictures.

Gitu katanya. Bener nggak sih? Saya bilang sih bener, apalagi setelah mengikuti ulasannya di video ini. Manggut-manggut aja sayanya, sambil ketawa-ketiwi karena Niemann ini sepertinya juga berbakat menjadi seorang stand up comedian :)))


Nah, itu dia 7 video wajib tonton untuk kamu yang sudah ataupun belum dan pengin menjadi seorang desainer.

Memang semuanya dalam bahasa Inggris sih. Tapi saya sendiri cukup bisa kok mengikutinya. Lagi pula semua dilengkapi juga dengan subtitles, meski bahasa pengantar yang dipakai oleh speakernya juga bahasa Inggris.

Keren bat dah, pokoknya.

Nanti kalau ada lagi, saya akan update lagi ;)

Have fun nonton!

Ilustrasi Buku Open Your Mind: Petikan Inspirasi tentang Hidup

$
0
0


Januari 2017, ada buku saya yang bisa kembali terbit, meski bukan buku solo, melainkan buku kolaborasi.

Sekitar bulan Mei 2016, saya mendapatkan email dari seseorang yang to the point mengajak saya untuk membuat sebuah buku handlettering. Saat itu sih konsep yang ditawarkan adalah membuat buku coloring book dengan handlettering yang kontennya seputar motivasi bisnis atau semacamnya. Saya menawarkan beberapa ide untuk bisa dieksekusi pada Mbak Melly, pihak Metagraf yang mengirimkan email pada saya tersebut, yang kemudian akan didiskusikan dulu dengan pihak penerbit.

Beberapa waktu kemudian, Mbak Melly kembali mengirimkan email, mengabarkan bahwa konsep buku yang disetujui oleh penerbit adalah interactive book dengan handlettering, namun kontennya akan berupa motivasi hidup bagi para hijaber muda. Dan, akan ada yang berkolaborasi dengan saya untuk membuat kontennya, yaitu hijab blogger bernama Indah Riyanti Putri.

Saya belum kenal. Hahaha.
Akhirnya ya kepoin deh. Ternyata beliau ini adalah seorang dokter. Tulisan-tulisannya di blog ya seputar review beauty products dan inspirasi sehari-hari. Ah, cucoklah ya.








Akhirnya disepakati, sistem kerjanya Indah yang menulis konten, kemudian akan mengirimkannya pada saya untuk kemudian saya buat ilustrasinya.

Dan, sekitar bulan September pun kami berhasil menyelesaikannya. Sedikit molor sih, tapi untunglah nggak terlalu lama.

Ini dia buku "Open Your Mind" yang saat ini sudah bisa didapatkan di toko-toko buku di seluruh Indonesia.




Beberapa ilustrasi handlettering yang bisa kamu warnai di dalamnya adalah sebagai berikut.







Nah, kalau mau ngintip lebih banyak lagi, ini ada videonya yang saya unggah ke Instagram.





Well, semoga bukunya banyak disuka dan laris manis ya.
Amin!








One book down, next!
Hahaha.

Ilustrasi Buku Sastra Kumpulan Cerpen Sarapan Pagi Penuh Dusta Puthut EA

$
0
0
Ilustrasi Buku Sastra Kumpulan Cerpen Sarapan Pagi Penuh Dusta Puthut EA


Kamu suka baca buku sastra nggak? :)

Saya adalah penggemar buku sastra, terutama yang lawas dan langka dari para sastrawan besar negeri ini. Adalah mimpi saya untuk bisa berkolaborasi dengan mereka ini, nggak tahu dalam bentuk apa. Atau mungkin sekadar ketemu? Barangkali, suatu hari saya bisa mewujudkannya.

Kemudian, ternyata datanglah kesempatan itu.

Sekitar bulan September 2015 yang lalu, saya mendapatkan inbox via Facebook. Dari Mas Eka Pojok Cerpen. Yang sering berburu buku-buku lawasan dan langka, pasti sudah tahu sama Pojok Cerpen :D Kalau belum ya, silakan kenalan deh hehehe.

Intinya, Mas Eka bilang sudah lama memperhatikan sketsa-sketsa yang sudah pernah saya hasilkan. Dari situ, saya malah kaget. Saya pikir, Mas Eka nggak pernah nge-like ataupun ngomen pada gambar-gambar yang sudah saya upload. Tapi ternyata, apresiasinya langsung via japri. It means a lot, and I mean a lot! Bukan mengecilkan peran teman-teman yang sudah ngelike, ngeshare dan ngomen lho ya. Tidak sama sekali. Diapresiasi dalam bentuk apa pun saya bersyukur, karena semua saya lakukan tanpa beban, tanpa target, dan dengan senang hati. Bahkan kalaupun dicaci maki, saya juga nggak peduli kok hahaha :)) Ya, kasarannya gitu.

Pada intinya, saya diundang untuk ikut memeriahkan buku kumpulan cerpen Puthut EA yang akan diterbitkan ulang.

Wait a minute!

Puthut EA?

Puthut EA, YANG ITU? That Puthut EA?

Iya, Puthut EA yang itu. :)) Tentang siapa Puthut EA, silakan googling aja ya. Heuheu.

Kembali ke topik.

Jadi dalam rangka memeriahkan buku Puthut EA itu, Mas Eka meminta saya untuk berkreasi sebebas-bebasnya dengan pensil dan kertas sketsa saya. Kemungkinan, kalau cocok, sketsa saya bisa saja diadopsi menjadi ilustrasi untuk cover :)

Saya, tentu saja, menyanggupi. Yamasa nolak?

Singkat cerita, saya mulai sket-sket. Sebelumnya saya di-deadline bulan Oktober untuk cover alternatif 4 buku. Jadi, dengan itungan 2 alternatif untuk masing-masing buku, berarti saya harus menyelesaikan 8 alternatif sketsa dalam waktu lebih kurang 2 minggu.

Beberapa hari kemudian, saya dapat kabar. Bahwa ternyata untuk cover, seorang seniman lukis bersedia menyumbangkan ilustrasinya untuk menjadi 'wajah' buku tersebut. Tapi Mas Eka tetap memerlukan sketsa-sketsa saya untuk menjadi ilustrasi bagian dalam buku.

Buat saya sih, itu sama saja. Mau di muka, mau di badan. Yang penting saya bisa nitip sketsa di buku orang, sastrawan lagi. :))

Ternyata (lagi), ada sekitar 15 sketsa saya sudah dipilih untuk dimasukkan ke dalam buku kumpulan cerpen "Sarapan Pagi Penuh Dusta". Semua sketsa tersebut pernah saya upload di Instagram. Sebagian sudah ada ruhnya, karena kadang saya nulis flashfiction dulu baru kemudian menggambar sketsanya. Sedangkan beberapa yang lain, saya nggambar sketsa dulu baru kemudian saya bikin flashfiction-nya.

Saya cukup surprise dengan sketsa-sketsa yang sudah dipilih itu, karena itu sketsa saya gambar atas imajinasi saya sendiri lalu, apa iya cocok dengan cerpen yang sudah ditulis oleh Puthut EA? Semacam pertanyaan besar muncul di otak saya. Tapi, memang cuma saya batin aja sih :lol: Aslinya, ya saya kasih semua sketsa yang sudah dipilih itu :lol:

Tunggu punya tunggu ...

Tiba-tiba saya di-mention beberapa waktu kemudian.

O.M.G. Buku kumpulan cerpen "Sarapan Pagi Penuh Dusta" sudah terbit, dengan 15 sketsa saya di dalamnya. Dan, pertanyaan besar saya masih belum terjawab. Apa iya, cocok itu antara sketsa saya dengan cerpen-cerpennya Puthut EA? Sumpah, barangkali menunggu sedikit lagi lebih lama saya bisa mati penasaran :))


Ilustrasi Buku Sastra Kumpulan Cerpen Sarapan Pagi Penuh Dusta Puthut EA


Keesokan harinya, ... jengjengjeng! Buku kumpulan cerpen "Sarapan Pagi Penuh Dusta" ini sampai di pelukan saya. Dengan nepsong, saya segera buka segelnya agar semua pertanyaan saya terjawab.

Dan apakah terjawab? :D

Ilustrasi Buku Sastra Kumpulan Cerpen Sarapan Pagi Penuh Dusta Puthut EA



Ilustrasi Buku Sastra Kumpulan Cerpen Sarapan Pagi Penuh Dusta Puthut EA


Sesungguhnya, saya masih nggak percaya. Bagaimana bisa cerpen dan sketsa yang dibuat sendiri-sendiri bisa memadu seperti ini. Ada sensasi baru yang lahir, dan rasanya .... luar biasa!

Terima kasih, atas kesempatan dan apresiasi yang luar biasa ini :) *menjura*




Sekarang, buku ini sudah dicetak ulang dengan penampilan baru. Saya sudah jarang menemukan yang edisi ini lagi, karena kabarnya memang waktu itu hanya dicetak terbatas.

So, terima kasih sekali lagi kesempatannya. Luar biasa banget, rasanya.

9 Website Tempat Download Video dan Footage Gratis Berlisensi CC0

$
0
0


Hae! Ada yang suka bikin video-video buat media sosial atau kerjaan? Sama kek desain grafis, kadang kita butuh filler--elemen desain yang mendukung story yang kita buat untuk melengkapi konsep desain. Ini nih ada beberapa website tempat download video nih.

Soalnya, kalau nanti produknya berbentuk video, maka filler-nya juga berupa video.
Dan seperti juga desain grafis, kalau filler pakai bikin sendiri juga, waktu jugalah yang membatasi. Halah.








So, akan lebih cepat kalau kita comot-comot saja dari beberapa tempat. Tentu saja, videonya juga harus ber-Creative license.

Jadi, ini dia 10 website tempat download video gratis

1. Pixabay.com



Pixabay ini memang junjungan banget dah. Konon, ada 1.2juta konten visual yang tersimpan di Pixabay, dan terus bertambah setiap hari saat ini, yang bisa kita manfaatkan semau kita.

Pada tahu enggak, kalau di Pixabay juga ada free stock video?
Dan menurut saya sih, videonya lumayan bagus-bagus. Bisa banget jadi filler.


2. Pexels



Yes, ada free stock video juga di Pexels. Dan resolusinya cukup tinggi nih.
Semua video di Pexels ini juga berlisensi CC0 ya, sehingga kamu bebas memakai, memodifikasi, mengedit, dan mengubah videonya, tanpa harus memberikan kredit atau ngasih link back.


3. Videvo



Videvo menawarkan video footage dan motion graphics gratis, yang dibuat oleh komunitas penggunanya.

Ada 2 jenis lisensi video-video di Videvo ini: Lisensi Standar Videvo dan Lisensi Creative Commons 3.0. 

Nah, video-video yang punya lisensi standar Videvo dapat kita unduh secara gratis untuk digunakan dalam proyek apa pun. Satu-satunya larangan adalah kita tidak diperbolehkan menyediakan klip dari Videvo untuk diunduh dari web kita. Jadi, misal ada teman yang pengin dapetin video yang sama dengan yang kita pakai itu, kita mesti merekomendasikan langsung unduh di Videvo.

Sedangkan, video-video yang berlisensi Creative Commons 3.0 berarti bisa kita pakai untuk proyek apa pun, tapi harus memberikan kredit pada si pencipta aslinya.


4. Life of Vids



Nah, ini adalah web "saudara"-nya Life of Pix, yang juga merupakan salah satu penyedia free image berlisensi CC0 kesayangan saya. 

Di Life of Vids ada banyak video, klip, dan loop yang disediakan secara gratis oleh Leeroy, sebuah biro iklan di Montreal, Kanada. 

Untuk mengunduh versi video beresolusi tinggi di situs ini, klik aja logo Vimeo di sudut kanan bawah pemutar video. Kamu akan melihat tombol "Download". 


5. Splitshare



Splitshire dibuat oleh desainer web Daniel Nanescu, yang ingin menawarkan foto dan videonya gratis digunakan, baik untuk keperluan pribadi maupun komersial. 

Video-videonya kebanyakan diambil dari drone di outdoor. Cara mengunduhnya hanya dengan klik judul di bawah setiap video.

Kita bebas menggunakan video ini untuk keperluan konten blog ataupun media sosial, selama kita tak menjualnya pada pihak lain. Daniel juga melarang penggunaan video yang dibuat untuk tujuan kekerasan, rasisme, dan diskriminasi.


6. Distill




Distill menyediakan video-video berkualitas HD langsung ke email kamu. Jadi, kalau kamu mau, kamu bisa subscribe, dan akan ada 10 video dikirim ke emailmu setiap 10 hari sekali.


7. Stock Footage For Free



Dengan video baru ditambahkan setiap hari, Stock Footage 4 Free punya koleksi banyak video yang dapat kamu pakai di blog atau di medsos. 

Register aja, ntar kamu akan mendapatkan akses ke semua koleksi stock video mereka. Lisensinya bebas royalti. 

Video di Stock Footage 4 Gratis dikategorikan dalam beberapa kelompok, sehingga memudahkan kita mencari video yang cocok dengan keperluan.

Kayaknya sih, ini kategori dan topik videonya yang paling banyak sih di antara semua.


8. Videezy



Videezy punya banyak koleksi video yang bebas royalti untuk penggunaan pribadi dan komersial, namun mereka tetap meminta kita untuk memberikan kredit sih kalau mau pakai. Tapi, seandainya kamu mau pakai tanpa atribusi, kamu bisa membeli kreditnya.

Ada berbagai macam klip video beresolusi tinggi yang dapat kamu pilih di Videezy, dalam resolusi HD dan 4K. Kalau nemu video dengan keterangan "Pro", itu berarti adalah video premium yang hanya tersedia dengan membayar dengan kredit.


9. Vidsplay



Ada video baru ditambahkan setiap minggu ke koleksi Vidsplay, yang menjadikannya resource yang wajib untuk sering-sering ditengokin. 

Untuk mengunduh klip video, klik kanan pada link download-nya, lalu "Save Link As." Kalau kamu pakai smartphone, cukup tekan dan tahan klip video untuk nge-download.








So, gimana nih? Sudah tahu beberapa website tempat download video, dan sudah cukup banyak stok videonya kan? Selamat berkreasi membuat konten deh kalau gitu!

Mengapa Saya Suka Mewarnai Adult Coloring Book, Padahal Saya Suka Doodling?

$
0
0

Ada yang suka mewarnai buku adult coloring book? Ah, sama kita! *toss*

Beberapa hari yang lalu juga, ada yang komen dan bertanya pada saya. Kok mewarnai buku sih? Padahal kan saya bisa doodling?

Mungkin maksud pertanyaannya adalah, ngapain saya membeli adult coloring book dan mewarnainya, padahal saya bisa bikin doodle sendiri lalu diwarna sendiri?







Saya jawabnya, waktu itu sih, ya suka-suka aja. :)) Sejujurnya, saya soalnya nggak tahu musti jawab apa. Sebagai orang yang sangat impulsif, saya sering banget melakukan sesuatu tanpa saya pikir dulu dan ketahui alasannya. I just feel that I want to do it, then I do it. Saya sering banget gitu. Jadi ditanya demikian, saya juga nggak tahu harus jawab apa :P

Tapi, setelah dipikir-pikir lagi, saya sekarang punya jawabannya.


Mengapa doodling dan coloring?


Doodling dan coloring, buat saya, adalah dua kegiatan yang berbeda. Dua-duanya sama-sama bentuk stress relief buat saya, terutama kalau doodlingnya ke zentangle ya. Tapi saya memang hampir tak pernah pengin mewarnai semua zentangle yang sudah saya bikin. Saya lebih suka membuat zentangle dalam warna hitam dan putih. Sementara itu, untuk mewarnai saya lebih suka mewarnai gambar orang. Bentuk pengekspresian yang berbeda.




Saat menggambar, baik itu sketsa atau doodling atau tangling, saya menggambar secara impulsif. Saya nggambar apa yang melintas di benak saya, dan ketika saya merasa itu cukup, saya berhenti. Entah hasilnya memang sudah final, atau sebenarnya masih bisa difinalkan lagi. Pokoknya saat saya merasa sudah selesai, ya selesai. Saya nggak bisa nambahin apa-apa lagi.

Karena itu, saya agak kesulitan kalau mengerjakan artwork pesanan. Kadang klien merasa harus ditambah ini dan itu, tapi saya nggak merasa harus nambahin apa-apa. Di titik itu, saya benar-benar nggak bisa memaksakan diri saya untuk menambah apa pun. Benar-benar nggak bisa. Dan karena sketching, doodling dan tangling ini merupakan bentuk ekspresi diri untuk stress relief, maka saya nggak mau memaksakan diri. Ntar nggak jadi stress relief lagi kalo kayak gitu :lol:

Lalu apa sih manfaat yang saya dapat dari hobi mewarnai doodle di adult coloring book ini?





Banyak. Di antaranya:


1. Saya bisa membebaskan daya kreativitas menuntun saya

Saat mewarnai, saya bisa berimajinasi. Saya melatih daya imajinasi saya, sebaik saat saya sedang sketching. Makanya saya nggak berhenti cuma pada 'warna apa yang saya gunakan selanjutnya?', tapi juga apa yang bisa saya hasilkan dari warna-warna tersebut?

Kalau diperhatikan, dari hasil mewarnai beberapa gambar kemarin, saya selalu memakai teknik gradasi warna. Saya juga secara impulsif saja melakukannya. Setelah ada beberapa hasil, saya baru nyadar bahwa ternyata saya menggradasi warna. Saya benar-benar membiarkan daya imajinasi menuntun jemari untuk melakukan sesuatu.

Daya kreativitas dan imajinasi sangat saya butuhkan saat saya harus menulis artikel, terutama artikel pesanan. Tekad saya untuk menulis secara profesional dan serius membuat saya harus selalu melatih keterampilan menulis saya. Dan, agar saya tak pernah mentok ide. Dengan mewarnai, saya melatih imajinasi sehingga saya bisa brainstorming ide menulis dengan baik.

2. Dapat dikerjakan kapan pun, di mana pun

Beberapa orang berelaksasi dengan ke spa atau salon, untuk massage. Saya hanya perlu membuka adult coloring book yang saya punya, lalu ambil pensil warna. Saat mulai mewarnai, saya mengosongkan pikiran saya dan sejenak melupakan apa yang sedari tadi bikin pusing kepala. Lebih murah kan, ketimbang massage di spa? Padahal efeknya sama, menurut beberapa psikolog dalam artikel-artikel yang saya baca.

Mewarnai juga bisa dilakukan di mana saja. Lupa nggak bawa buku dan pensil warna? Kita bisa melakukannya di Colorfy, sebuah aplikasi mewarnai di smartphone Android. Efeknya juga sama. Tapi saya sendiri kurang puas dengan Colorfy, karena nggak bisa dibikin gradasi warna :lol: Lagipula, mata saya juga sama-sama capeknya kalau melototin screen smartphone. Tapi sebagian orang lebih suka mewarnai di hape sih. Bisa dicoba saja :)




3. Melatih kesabaran, konsentrasi dan attention to detail

Saat nulis, saya punya kebiasaan buruk. Pengin cepet selesai. Dan, apa yang terjadi? Tulisan saya sering mentah, cuma dari satu point of view, kurang sabar mencari data pendukung, dan hanya menulis dari apa yang saya tahu tanpa mau menggali lebih banyak.

Sebelum kenalan sama adult coloring book, saya doodling dan tangling. Ternyata cukup bisa membuat saya lebih sabar dalam menulis. Saya nggak terburu-buru publish saat menulis satu topik. Kadang belum selesai, saya bisa sabar nerusin lagi besoknya atau nanti setelah saya harus urus keperluan anak dulu. Tadinya nggak bisa lho, apa yang saya mulai harus dengan segera saya selesaikan saat itu juga karena takutnya mood untuk membahas topik tersebut ilang. Tapi, sekarang kebiasaan buruk itu perlahan-lahan sembuh.

Saya bisa nulis panjang, tapi tetap fokus, bahkan lebih detail karena saya lebih sabar dalam mencari data pendukung. Dan, itu ngaruh banget ke 'kematangan' tulisan saya. Saat saya pencet publish, tulisan benar-benar sudah matang. Istilah steak, well done. Matang sempurna. :D







4. Mengurangi pikiran negatif

Ketimbang ngelamun saat nggak mood nulis, atau nyetatus nggak jelas, saya sekarang menemukan katarsis baru. Iya, mewarnai itu.

Dulu saya menulis sebagai katarsis. Nah, kalau jenuh sama nulis? Atau lagi down? Saya kini lebih menghindari nulis kalau emosinya lagi turun, karena jadinya ngegalau ga jelas. Lalu gimana cara melampiaskannya? Mewarnai. Kita bisa meluapkan emosi, tapi nggak berkesan galau. Saya juga bisa melampiaskan emosi negatif dalam sketsa, makanya sering jadinya sketsanya absurd :lol: Tapi lebih oke dilihat kan, ketimbang nyetatus nggak jelas :mrgreen:

Dengan menjadikannya katarsis, saya jadi lebih bisa mengendalikan emosi yang saya keluarkan. Emosi kan memang harus dikeluarkan biar nggak jadi ganjalan di hati, tinggal bentuknya aja gimana.


5. Rasa puas saat menyelesaikan apa yang sudah dikerjakan

Yep! Saat berhasil menyelesaikan satu pekerjaan, dan lalu dilihat hasilnya bagus, rasa puas itu lho yang nagihin. Setuju nggak? :))

Mau cuma mewarnai, cuma corat coret quick sketch, nulis artikel 1.200 kata, sampai selesai nulis buku Blogging: Have Fun and Get the Money *teteup promosi colongan*, semua memberikan rasa puas yang kadarnya sama. Pokoknya, puas! Mau proyek kecil sepele atau proyek besar, pokoknya kalau berhasil selesai itu menyenangkan.

Rasa puas bisa menjadi motivasi untuk kembali berkarya lagi. Rasa puas itu nagih. Pengin lagi, dan lagi. Kayak org***e. #eaaaa *dikeplak*








Nah, jadi ya gitu deh. Akhirnya saya tetap ketagihan mewarnai gambar orang, tapi juga tetep suka doodling sendiri. Semua memberikan sensasi yang berbeda-beda, dan saya suka.

Jadi, kalau ada yang nemu gambar-gambar yang bisa saya warnain, jangan lupa colek saya ya! :D

5 Peralatan dan Perlengkapan Handlettering untuk Pemula

$
0
0


Kemarin pas saya posting tentang challenge handlettering di Instagram, Mbak Fera Marentika sempat nanya ke saya.

mba, kalau mau belajar buat begini, alat yang perlu disiapin apa aja? ada rekomendasi merk nya ga? 😬 mau belajar juga 😊

Well, actually, harusnya ini pertanyaan buat yang lebih jagoan handlettering sih. Hahaha. Soalnya kalau saya mah, pakai apa aja bisa karena pada dasarnya hobi saya adalah corat coret, nggak khusus handlettering yang ada pakemnya itu.

Kalau pengin belajar handlettering dengan 'aturan' (karena aturan ada itu kan juga supaya cakep ya, hasilnya), ada banyak tutorialnya di Youtube. Juga soal perlengkapannya, ada dibahas banyak kok. Channel yang paling oke itu Pieces Calligraphy. Ada video tutorial buat beginners banget, step by step. Ada juga akun Instagramnya di @piecescalligraphy. Silakan difollow :)

Ini ada satu contoh video tutorialnya, bagaimana memulai handlettering.
Silakan diikuti.





Nah, itu kalau mau ikut aturan.
Saya? Saya nih seenaknya :))) Hahahaha. Pokoknya bikin saya bahagia, ya saya bodo amat deh. Kalau diatur-atur saya nggak jadi suka. Jadi segala handlettering saya itu nggak ada yang nurut pakem. Semua saya gores suka-suka aja.

Ndilalah, ada yang suka, ya Puji Tuhan :)))

So, peralatan tempur saya nggak terlalu banyak, lengkap atau aneh-aneh.
Saya cukup punya beberapa ini saja.







Beberapa perlengkapan handlettering yang saya pakai

1. Brush pen




Saya iseng aja kemarin beli ini karena lapar mata di Tokopedia :)))
Beli cuma 4 warna basic aja maunya. Gara-garanya harganya lebih murah beberapa ribu. Padahal masih ditambah ongkir. Diitung-itung, beli brush pen ini di toped ples ongkir jadi malah mahalan dibanding kalau saya berangkat ke Gramedia Sudirman :))) Wakakakak.
Yah, begitulah saya, dan hobi belanja online saya. Jangan ditiru!




Nah, yang di atas itu, saya bikin handlettering pakai brush pen.

Pada akhirnya saya nggak terlalu banyak pakai malah. Bahahaha. Nggak tahu ya, kurang mantap aja warnanya buat saya. Jadinya ya, cuma sesekali aja deh pakainya, pas pengin.

2. Cat air Koi versi Pocket Field



 Enak sih, saya suka makenya. Kuas itu bisa langsung diisi air. Jadi nggak belepotan celap celup, which is yang bikin saya nggak terlalu suka pakai cat air. Jadi tetep rapi aja meja kerja kalau begini. Hehehe. Kebiasaan, saya malas beberes soalnya.

Tapi kan, memang pada dasarnya saya nggak terlalu banyak kerja dengan warna. Saya lebih suka sketching monokrom dengan pensil. Jadi cat air ini juga jarang saya pakai. Tapi ini recommended kalau untuk gores-gores handlettering pakai cat air.


3. Drawing pen



 Nah, saya sih lebih suka pakai drawing pen aja. Pas ngilustrasi Open Your Mind, buku handlettering, saya pakai drawing pen aja. Yaiya sih, kan saya bikin pola handlettering untuk diwarnai oleh pembaca. Ya harus pakai drawing pen. Hahaha.




Nah yang di atas, adalah salah satu artwork untuk buku Open Your Mind. Saya ngerjainnya pakai drawing pen.

Tapi itu bikin saya makin terbiasa aja pakai drawing pen. Lebih enak goresnya buat saya. Kalau perlu ketebalan, ya saya usek-usek aja pakai spidol. Tapi goresannya pakai drawing pen.

4. Pakai apa pun yang ada di meja



Saya sering tiba-tiba aja pengin corat coret, lalu asal samber aja apa yang ada di dekat saya. Kayak di gambar di atas, saya pakai pena gel yang biasa saya pakai nulis. Kadang juga corat coretnya pakai pensil. Seadanya. Haha.

Ya soalnya kadang males jalan buat ambil pena ini itu :P Padahal lagi pengin segera menumpahkan uneg-uneg. Hihihi.


5. Sketch book





Saya punya stock sketch book yang cukup banyak. Saya beli aja kok di toko. Kalau di sini di Togamas, harganya per buku ini Rp 18.000. Ada yang lebih gede sih, ya lebih mahal juga pastinya. Kertasnya kayak kertas buku gambar anak-anak biasa. Saya pakai ini soalnya ya, kertasnya cukup nyerap cat atau tinta. Kalau HVS mah, susyaaaah.







Nah, nggak mahal-mahal amat kan perlengkapan gambar aka handlettering saya?
Soalnya saya nggak terlalu yang ngoyo atau mau go professional sih. Meski pengin juga, kalau memang bisa, jualin artworks saya yang udah jadi dan cukup oke. Hahahaha.

Buat saya, dengan perlengkapan seadanya namun bisa menghasilkan karya kreatif yang indah, itu lebih baik :D

7 Website Penyedia Royalti Free Backsound Musik dan Sound Effect untuk Video

$
0
0
7 Website Penyedia Royalti Free Backsound Musik dan Sound Effect untuk Video


Duh, kayak udah 1000 purnama nggak pernah update ini blog ya. Hehehe. Padahal draf banyak, tapi ya gitu deh. Mesti turun prioritas karena beberapa hal kemarin. Tapi, kali ini mau bagi beberapa website penyedia royalti free backsound musik buat kamu yang suka bikin-bikin video, setelah kemarin saya sempat kasih beberapa resource untuk unduh free filler video dan footage.

Salah satu elemen penting dalam video adalah audionya. Ya iyalah, video itu kan memang terdiri atas gambar bergerak dan suara. Nah, si suara ini bisa jadi adalah dialog, bisa jadi adalah backsound music.

Inget banget dulu pas zamannya anak MTV. Di satu program, ada Nadya Hutagalung sama Jamie Aditya gitu *yampun, anak lawas banget* Mereka tuh ngadain semacam simulasi efek musik terhadap ambience sebuah adegan.

Nah, pertama, mereka bikin simulasi adegan horor tanpa musik. Hasilnya, ya biasa aja. Nggak kerasa horornya. Ya cuma gelap-gelapan, terus tau-tau ada yg nongol. Simulasi kedua, masih simulasi adegan horor, tapi musik score-nya pake musik dance elektronik cenderung koplo gitu. Yang ada eikeh ngakak liatnya. Ga horor sama sekali! Malah komedi. Hahaha. Simulasi terakhir, dengan score music horor beneran. Wha, ya kerasa bener dah. Wqwqwq.

Jadi, score musik atau backsound itu emang bisa banget bawa emosi penonton ya. Makanya penting banget, dan mengolahnya juga butuh keterampilan tinggi.

But, anyway, buat kamu yang suka bikin-bikin video amatir ala-ala kamu sendiri untuk kemudian kamu unggah sendiri ke Instagram, Youtube, or media lain, kamu pasti juga butuh kan ya? Dan, sebaiknya kamu juga pakenya yang copyright free alias CC0 juga--seperti halnya image CC0.


7 Website Penyedia Free Music Bebas Pakai


1. FreePD.com

Semua backsound music di sini free, boleh kamu download dan pergunakan dengan bebas, untuk free account. Sedangkan untuk paid account, hanya berbeda pada keistimewaan fasilitas download aja.

Kalau di free account, kamu mesti download satu per satu. Sedangkan kalau berbayar kamu bisa download secara massal, untuk menghemat waktu.


2. CC Mixter

Di website ini ada sampel-sampel orisinil dari para pemusik di seluruh dunia--juga ada acapella vocal tracks lo--yang bebas kamu pakai, bahkan untuk commercial use tanpa attribution.


3. Free Music Archive

Di sini ada musik-musik bebas pakai yang dikurasi oleh WMFU, sebuah stasiun radio indie di New York. Genrenya juga cukup lengkap lo.


4. Incompetech

Di website ini, ada ribuan musik dan sound effect yang sudah dibuat oleh Kevin MacLeod. Bisa kamu cari dengan filter tempo, genre, durasi, genre, dan mood. Mayan lengkap lo, bahkan si pemilik web juga menyediakan katalog yang berisi list musik dan sound effect yang ada, supaya kita gampang memilihnya.


5. Free Sound

Free Sound punya koleksi musik yang banyak bet. Di sini kamu mesti login ya, kalau mau download. Kamu juga bisa rekues sound effect atau musik jika nggak menemukan yang kamu cari di forumnya.


6. Musopen

Di sini juga ada ribuan backsound music for video dan juga sound effect yang bisa kamu download dengan bebas. Ada 3 jenis subscription plan; lite--kamu bebas download, tapi terbatas 5 file/hari, dengan kualitas standar; dan ada Member dan Benefactor yang mendapatkan fasilitas lebih. Kamu bisa lihat sendiri di websitenya ya.


7. Partners in Rhyme

Di sini juga ada buanyak bet free music buat kamu pakai. Tapi sebaiknya kamu baca dulu rulesnya yang ada di website ini dengan saksama.

Salah satunya menyebutkan bahwa kamu nggak boleh menyebarkan ulang tracks yang ada di sini dalam website kamu sendiri. Jadi, kamu hanya boleh langsung pakai aja buat video, nggak boleh menyebarkan ulang apalagi kemudian mengambil keuntungan.

Rules yang lain, silakan dibaca ya. Ada kok di homepage-nya.


Nah, udah 7 website untuk download free backsound music yang bisa kamu jadikan resource buat bikin video. Saya sih belum bisa kasih opini, musiknya bagus-bagus apa enggak, atau jangan-jangan banyak yang sama. Karena banyak bet, dan saya juga jarang bikin video sih. Hehehe.

Yang penting, semoga bisa bermanfaat buatmu.

Portfolio: X-Banners NiceFine

$
0
0


Suka liat X-Banners kan di toko-toko, apa di pameran-pameran?

Itu lho, semacam poster kecil, biasanya ukurannya antara 160 x 60 cm, ada standnya dari besi kecil trus dibentangin dan dikaitin?

Pasti deh suka liat di mana-mana.

X-Banners biasanya ada di toko-toko, di booth-booth pameran, bahkan sekarang di Samsat pun sekarang juga ada tuh X-Banner. Dia biasanya berfungsi untuk memperkenalkan program-program baru, atau memperkenalkan produk-produk baru.






Nah, saya pernah desain buat NiceFine, ketika masih bergerak di usaha homeware, termasuk di dalamnya adalah home accessories, handicraft dan small furniture. Sekarang? Tunggu saja update-annya ya :lol: NiceFine ini tadinya merupakan bisnis bagian dari Rumah Tropika.

X-Banners ini saya bikin pas NiceFine mau ikut pameran *kalo ga salah* Inacraft, sekitar tahun 2010-an di Jakarta. Jadi karena karakter NiceFine yang ngepop, cerah ceria, modern, dan full color, maka saya mendesain X-Banners berikut ini.





Saya pernah motret bentuk jadinya, tapi entah di mana saya simpan. Berikut adalah mockupnya.




Harga untuk X-Banners ini sekarang udah lumayan murah. Dulu saya paling murah Rp 220.000. Sekarang mah, mureeeh! Tergantung juga sih sama kualitas besi standnya.





Yang saya pakai pertama-pertama dulu, kokoh banget. Ga gampang bengkok. Yang terakhir, beugh ... sekali dibawa pameran, langsung aja ada yang patah barang sebiji dua biji. Yah, itulah, orang Jawa bilang "ana rega, ana rupa". Ada kualitas, ada harganya.

Buat saya, ndesain media-media promo begini, seperti sedang berkomunikasi dengan orang lain, sedang berusaha membujuk orang lain, tapi nonverbal. Ada seni tersendiri, berkomunikasi tapi tidak berhadapan langsung, tidak berbicara langsung. Meyakinkan orang tanpa berusaha membujuknya dengan kata-kata.

Kadang berhasil, kadang enggak :)) Namanya juga usaha.

10+ Google Fonts yang Paling Banyak Dipakai karena Readibilitas yang Paling Oke

$
0
0



Di artikel saya di situs Tips dan Trik ada tip dasar desain grafis untuk para dummies yang pengin bikin desain grafis sendiri. Di situ ada tentang stylized fonts versus readable fonts.

Stylized fonts adalah jenis-jenis font yang bisa dibilang nggak standar bentuknya, dan ... apa ya ... ya gayalah pokoknya :)) Biasanya terdiri atas font-font handwritten atau script--tegak bersambung gitu deh, kalau kata anak-anak SD. Wqwqwq.

Readable fonts adalah jenis-jenis font standar, yang dengan mudah dibaca meski hanya skimming.
Nah, readable fonts ini selalu menjadi font yang disarankan untuk menjadi font pada konten. Kenapa? Jelas, karena orang baca seharusnya udah nggak pakai mikir lagi.

Nah, kali ini saya akan kasih rekomendasi beberapa tipe font readable dari Google Fonts yang paling banyak dipakai di artwork-artwork desain grafis. Bisa kamu pakai biar nggak usah mumet milih yes?

Kenapa Google Fonts? Karena jelas ... gratis. Dan bebas pakai.
Terutama, karena Google Fonts-lah yang biasanya dipakai dan sudah include di aplikasi-aplikasi pembuat desain grafis instan, macam Canva dsb itu.

Dan, kamu tahu nggak, Google Fonts itu ada berapa banyak font?


Banyaaak!!!
Hahaha.

Baiklah.

Ini dia 10 Google Fonts favorit tipe readable

1. Roboto



Roboto ini ada beberapa varian. Tapi yang sering kepake itu yang Roboto, Roboto Slab, dan Roboto Condensed.


2. Open Sans



Google sendiri pakai font ini sebagai font standar di situs-situsnya, juga untuk prints dan web ads.


3. Lato




4. Slabo



Masih dalam famili serif ini ya.


5. Oswald



Favorit saya pribadi nih, soalnya tall and narrow-nya itu.


6. Source Sans Pro



Termasuk famili sans-serif, dan ini desain orang Adobe nih. Makanya jadi font standar Adobe sampai sekarang.


7. Montserrat



Kalau butuh font yang agak lebar, biasanya saya auto aja pilih Montserrat. Desainnya kompak soalnya.


8. Raleway




Raleway saya juga suka pakai. Buat saya, Raleway ini readable tapi udah stylized juga sih. Suka sama line-nya yang tipis.


9. PT Sans





10. Lora



Lora kalau menurut saya punya desain klasik. Karena ada "buntut"-nya. Hahaha.
Kurang kompak sih, kalau saya. Ya, selera sih. Ada yang suka. Buktinya masuk 10 paling favorit ini :D



Nah, selain 10 font tipe readable di atas, masih ada beberapa honorable mention nih. Yaitu:

  1. Noto Sans Serif
  2. Nunito Sans
  3. Concert One << yang ini bagus, saya suka :D
  4. Prompt
  5. Work Sans

Itu dia 10+ Google Fonts favorit yang paling sering dipakai oleh para desainer pro.
Saya sih suka kepraktisan. Ketimbang saya bingung-bingung milih dari sekian juta jenis font, scrolling forever yang mana makin nambah bingung, saya mending milih aja di antara 15 itu.
Udah pasti safe, karena orang banyak yang suka. Pun lebih kompak.
Saya nggak perlu pusing.

Sekian sharing kali ini.
(Mungkin) Saya akan kembali dengan sharing rekomendasi stylized fonts.
Ehe~

Handlettering Artist di Instagram yang Perlu Banget Difollow

$
0
0


Ada yang suka bikin handlettering?

Barangkali kamu butuh-butuh asupan "gizi" inspirasi dari para handlettering artist beneran? Coba deh, beberapa akun Instagram ini kamu follow.

Siapa tahu bisa kasih ide-ide lucuk untuk dieksekusi.


7 Handlettering Artist di Instagram


1. Elizabeth Gray (@thegraytergood)




“Show up scared, and prove your courage.” 🙌🏻💙 - lovely words from my friend @jamievaron // Fear and anxiety are normal reactions, our brain signaling us of potential danger. Or maybe just of things outside of our comfort zone, uncomfortable things that will push and prod and grow us. . That process isn’t always fun - in fact, it’s normally quite scary. It’s the feeling of standing in front of an unknown wilderness that’s cloaked in fog, and knowing that there is nowhere to go but forward. Fear is that dreadful, hollow, paralyzing feeling, but bravery is taking the first step into that unknown, despite the fear. You don’t have to be fearless, you just can’t let fear stop you from chasing what you want. . And the results might not be perfect. But perfection isn’t - and shouldn’t - be the goal. If I had waited to start sharing my work until I felt ‘brave enough’, I’d still be waiting. Even now, I sometimes feel the fear creep in whenever I send an important email, or have to stop and take a deep breath right before I hit that ‘share’ button to let a new lettering piece out in the world. But I’m doing the dang thing anyway. Scared, but still brave. Anxious, yet courageous. Flawed, but we’re trying. That’s what makes us human. ✨💙 . If you’ve made it this far, just remember: you’re doing great, and you can do it, and you deserve a snack:) Here’s a big hug from me to you, from all the way across the Internet. 😌✨ And I wish you all a lovely evening, my friends:) happy Tuesday!
A post shared by Elizabeth Gray (@thegraytergood) on


2. Lisa Quine (@lisa_quine)





3. Katie Made That (@katiemadethat)





4. Talita Marques (@marquestalita)





A post shared by Talita Marques (@marquestalita) on



5. Michael Moodie (@michael_moodie)





6. Loz Ives (@idleletters)






7. Indysign (@theindysign)





And of course.
Follow akun ini juga ya. Honorable mention nih.
*dikeplak*

Meski nggak selalu, tapi kadang ya ada sih handlettering-nya. Wqwqwq.



Mau menambahkan akun-akun handlettering artist lainnya? Sok, langsung ditulis di kolom komen yak!
Viewing all 130 articles
Browse latest View live